Jenis Risqi yang belum kita sadari
Bahkan saat diuji dengan sakit, itu juga bentuk lain dari rezeki karena sakit adalah penggugur dosa.
Hidup rukun sama tetangga itu juga rezeki.
Motivasi dan Terapi Hidup Mukmin
_Please visit my website : www.paytreni.web.id_
*YOGA*-nya orang Islam itu dengan gerakan SHOLAT
*MEDITASI*-nya orang Islam itu duduk tenang sambil berDZIKIR
*SELF HEALING*-nya orang Islam itu melakukan MUHASSABAH
*DETOX*-nya orang Islam adalah dengan rajin berPUASA
*RUWATAN*-nya (buang sial) orang Islam bisa dengan SEDEKAH
*VITAMIN*-nya orang Islam adalah sikap *_mudah MEMAAFKAN_* ✌
*OBAT AWET MUDA*-nya orang Islam : *_TIDAK MENCAMPURI urusan yang tidak perlu_* 👌
*NUTRISI TERBAIK*-nya orang Islam adalah BERBAIK SANGKA (Huznudzon)
*PEMBERSIH HATI*-nya orang Islam dengan menahan GHIBAH (Gosip)
*PENYUCI JIWA*-nya orang Islam adalah : Menjauhi sifat IRI DENGKI
*PENGAWET PAHALA*-nya orang Islam : Tidak RIYA'
*PENCEGAH PRAHARA*-nya orang Islam : *_Menghindari PERDEBATAN_* 👍
*PENGUKUR RENDAH HATI*-nya orang Islam : Tidak menyebut KELEBIHANNYA
*PENDETEKSI KEIKHLASAN*-nya orang ISLAM : Tidak menyebut KEBAJIKANNYA
*SARIPATI*-nya dalam beribadah itu adalah DOA, dan RUH-nya dalam beramal itu adalah IKHLAS
*APOTEK MUSLIM MUSLIMAH*
DAFTAR OBAT :
1. Sering sakit = Silahkan puasa
2. Wajah gelap = Sholat Dhluha
3. Hati sempit = Baca Al-qur'an
4. Susah bahagia = Sholat tepat waktu
5. Emosi melulu = Wudhu dan Istigfar
6. Gelisah = Banyak doa dan olahraga
7. Tertekan = Baca "lahaula walaquwwata illa billah"
8. Kurang berkah rezekinya = Lirik yang hallal saja
9. Miskin melulu = muliyakan orang tua & banyak bersedekah
10. Bingung berbuat baik = BAGIKAN TULISAN INI 😀
dr. Handrawan Nadesul https://g.co/kgs/mF9VJd
Hidup seperti UAP
WS RENDRA.*
*KELAHIRAN SURAKARTA 1935*
*MENINGGAL DI DEPOK. 2009*
(Puisi terakhir WS Rendra di buat sesaat sebelum beliau wafat)
Hidup itu seperti *UAP*, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap.....!!!!!!
Ketika Orang memuji *MILIKKU*,
aku berkata bahwa ini *HANYA TITIPAN* saja.
Bahwa mobilku adalah titipan-NYA,
Bahwa rumahku adalah titipan-NYA,
Bahwa hartaku adalah titipan-NYA,
Bahwa putra-putriku hanyalah titipan-NYA ...
Tapi mengapa aku tidak pernah bertanya,
*MENGAPA DIA* menitipkannya kepadaku?
*UNTUK APA DIA* menitipkan semuanya kepadaku.
*Dan kalau bukan milikku,*
apa yang seharusnya aku lakukan untuk milik-NYA ini?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-NYA?
Malahan ketika diminta kembali,
_kusebut itu_ *MUSIBAH,*
_kusebut itu_ *UJIAN*,
_kusebut itu_ *PETAKA*,
_kusebut itu apa saja ..._
Untuk melukiskan, bahwa semua itu adalah *DERITA*....
*Ketika aku berdoa,*
kuminta titipan yang cocok dengan
*KEBUTUHAN DUNIAWI*,
_Aku ingin lebih banyak_ *HARTA*,
_Aku ingin lebih banyak_ *MOBIL*,
_Aku ingin lebih banyak_ *RUMAH*,
_Aku ingin lebih banyak_ *POPULARITAS*,
_Dan kutolak_ *SAKIT*,
_Kutolak *KEMISKINAN*,_
Seolah semua *DERITA* adalah hukuman bagiku.
Seolah *KEADILAN* dan *KASIH-NYA*,
harus berjalan seperti penyelesaian matematika
dan sesuai dengan kehendakku.
*Aku rajin beribadah,*
maka selayaknyalah derita itu menjauh dariku,
Dan nikmat dunia seharusnya kerap menghampiriku ...
Betapa curangnya aku,
Kuperlakukan *DIA* seolah _Mitra Dagang_ ku
dan bukan sebagai *Kekasih!*
Kuminta *DIA* membalas _perlakuan baikku_
dan menolak keputusan-NYA yang tidak sesuai dengan keinginanku ...
Padahal setiap hari kuucapkan,
*Hidup dan Matiku, Hanyalah untuk-MU*
*Mulai hari ini............,*
ajari aku agar menjadi pribadi yang selalu bersyukur
dalam setiap keadaan
dan menjadi bijaksana,
mau menuruti kehendakMU saja ya *ALLAH* ...
Sebab aku yakin....
*ENGKAU* akan memberikan anugerah dalam hidupku ...
*KEHENDAKMU* adalah yang ter *BAIK* bagiku ..
Ketika aku ingin hidup *KAYA*,
aku lupa,
bahwa *HIDUP* itu sendiri
adalah sebuah *KEKAYAAN*.
Ketika aku berat utk *MEMBERI*,
aku lupa,
bahwa *SEMUA* yang aku miliki
juga adalah *PEMBERIAN*.
Ketika aku ingin jadi yang *TERKUAT*,
....aku lupa,
bahwa dalam *KELEMAHAN*,
Tuhan memberikan aku *KEKUATAN*.
Ketika aku takut *Rugi*,
Aku lupa,
bahwa *HIDUPKU* adalah
sebuah *KEBERUNTUNGAN*,
kerana *AnugerahNYA.*
Ternyata hidup ini *SANGAT INDAH,* ketika kita selalu *BERSYUKUR* kepada *NYA*
Bukan karena hari ini *INDAH* kita *BAHAGIA*.
Tetapi karena kita *BAHAGIA*,
maka hari ini menjadi *INDAH*.
Bukan karena tak ada *RINTANGAN* kita menjadi *OPTIMIS*.
Tetapi karena kita optimis, *RINTANGAN* akan menjadi tak terasa.
Bukan karena *MUDAH* kita *YAKIN BISA*.
Tetapi karena kita *YAKIN BISA*.!
semuanya menjadi *MUDAH*.
Bukan karena semua *BAIK* kita *TERSENYUM*.
Tetapi karena kita *TERSENYUM*, maka semua menjadi *BAIK*,
Tak ada hari yang *MENYULITKAN* kita, kecuali kita *SENDIRI* yang membuat *SULIT*.
Bila kita tidak dapat menjadi *JALAN BESAR,*
cukuplah menjadi *JALAN SETAPAK*
yang dapat dilalui orang,
Bila kita tidak dapat menjadi *MATAHARI,*
cukuplah menjadi *LENTERA*
yang dapat menerangi sekitar kita,
Bila kita tidak dapat berbuat sesuatu untuk seseorang,
maka *BERDOALAH* untuk
kebaikannya,,,
💪💪🙏🙏
BAHAGIA ITU SEDERHANA.
BAHAGIA ITU SEDERHANA.
Mendengar isteri cerewet di rumah, berarti aku masih punya keluarga.
Mendengar suami masih mendengkur di sebelahku berarti aku masih punya suami.
Mendengar ayah dan ibu menegurku dengan tegas berarti aku masih punya ibu dan ayah.
Merasa letih dan jemu menasihati anak yang nakal, berarti aku masih punya anak untuk saham akhirat ku nanti.
Merasa letih setiap malam selepas penat bekerja, itu berarti aku mampu bekerja keras.
Membersihkan piring dan gelas kotor setelah menerima tamu di rumah, itu bererti aku punya teman.
Pakaianku terasa agak sempit, itu berarti aku makan cukup.
❤❤
Mencuci dan menyetrika timbunan baju, itu berarti aku memiliki pakaian.
❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Membersihkan halaman rumah, mengepel lantai, itu berarti aku memiliki tempat tinggal.
Mendapatkan banyak tugasan, itu bererti aku dipercayai dapat melakukannya.
Mendengar bunyi klakson itu berarti aku masih bisa mendengar.
Mendengar bunyi Azan di subuh hari, itu berarti aku masih hidup.
Akhirnya banyak hal yang dapat kita syukuri setiap hari.
Aku juga bersyukur hu mendapatkan pesan ini, kerana secara tidak sadar aku masih memiliki teman yang peduli padaku.
Seseorang yang peduli tentang aku telah
mengirimkannya kepadaku.
Dan kerana aku peduli tentangmu maka aku mengirimkannya juga kepadamu.
Berhenti mengeluh dan bersyukurlah. Bersyukur dalam setiap keadaan meski tak ada alasan untuk bersyukur sekalipun.
Ayo kita sama2 mencoba utk bersyukur walau diri ini selalu mngeluh tanpa berfikir hikmah di sebaliknya...
Semoga yang terima pesan ini selalu diberkati dengan kesehatan,
5 KIAT MENJAGA WAKTU
5 KIAT MENJAGA WAKTU
Agar waktu yang kita miliki memiliki nilai produktif dan mendapatkan keberkahan dari Allah, maka perhatikanlah kiat kiat dibawah ini, mudah mudahan dapat meningkatkan kualitas diri kita dalam mesikapi waktu yang telah Allah anugerahkan pada diri kita:
1. Introspeksi diri
Tanyakan pada diri Anda; Apa yang telah Anda lakukan pada hari ini? Di mana Anda memanfaatkan waktu Anda? Dalam hal apa Anda menghabiskan waktu Anda? Bertambahkah amal baik Anda hari ini ataukah justru amal buruk Anda yang bertambah? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini akan mambantu Anda untuk tidak menyia-nyiakan waktu luang Anda.
2. Camkan, waktu yang berlalu tak mungkin kembali!
Hari-hari akan pergi. Setiap waktu akan berlalu. Setiap kesempatan akan tertutup. Tak mungkin mengembalikan dan menggantikannya. Inilah makna perkataan Al Hasanrahimahullah, "Tiada hari yang berlalu atas anak Adam kecuali ia akan berkata, "Wahai Anak Adam! Aku adalah hari yang baru, dan atas segala perbuatanmu ada saksi. Apabila aku meninggalkanmu, maka aku tidak akan pernah kembali kepadamu. Maka kerjakanlah apa yang kau kehendaki, engkau akan mendapatkannya di sisimu. Dan tundalah apa yang engkau kehendaki, maka ia tidak akan pernah kembali selamanya."
3. Ingat saat Kematian Menjelang
Ingatlah ketika manusia akan beranjak meninggalkan dunia dan di hadapannya terhampar alam akhirat. Kala itu ia berangan, kalaulah ia diberikan perpanjangan umur untuk memperbaiki apa-apa yang telah ia rusak dari kehidupannya, dan untuk mengejar apa-apa yang telah ia lewatkan dalam kehidupannya. Akan tetapi, tutuplah rapat-rapat angan-angan kosong ini. Kesempatan beramal telah berakhir dan telah datang hari perhitungan dan pembalasan.
4. Jauhi berteman dengan orang-orang yang menyia-nyiakan waktu
Berteman dengan orang-orang malas dan berbaur dengan orang-orang yang biasa menyia-nyiakan waktunya akan berpengaruh terhadap tindakan dan perbuatan Anda. Abdullah bin Mas'ud berkata, "Kenalilah seseorang dengan melihat dengan siapa ia berteman, karena orang yang menemaninya adalah semisal dengannya."
5. Ingatlah bahwa Anda akan ditanya tentang waktu Anda di hari kiamat
Ketika manusia berdiri di hadapan Rabb-nya pada hari itu, lalu ia ditanya tentang umurnya, bagaimana ia menghabiskannya? Di mana ia manfaatkan? Dalam hal apa ia gunakan?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak akan bergeser kaki seorang hamba sampai ia ditanya tentang lima perkara. Tentang umurnya, di mana ia habiskan? Tentang masa mudanya, dalam hal apa ia habiskan?...."
Maka seyogyanya bagi orang-orang yang berakal memanfaatkan waktu luangnya dengan perkara-perkara yang baik. Jika tidak, maka nikmat tersebut akan berubah menjadi bencana.
Wallahu A'lam bish showab.
Semangat pagi semangat berbuat kebaikan, srmangat memperbaiki diri